Letih

Amaran: Bukan untuk bacaan umum. Sedikit menjengkelkan.

Sabtu, 20 Mac 2010

Aku ingin pastikan ini adalah kali terakhir aku berkelakuan sebodoh hari ini. Konon mengaku kuat, tapi airmata jatuh macam hujan lebat. Aku sangat lemah untuk melangkah, airmataku menjadi sangat murah. Jatuh mencurah-curah bagai meratapi kematian, walau esakku tidak kedengaran.

Bukan tidak pernah aku kembara sendiri. Terbang dari kuching ke penang sejak awal pengajian hingga sekarang, aku tidak pernah berteman. Ulang-alik ke sekolah dari kampus juga selalu sendiri. Tapi kali ini, hanya dari tekun ke jeti, aku rasa sangat sepi dan sendiri, lalu perjalanan pendek ini ditemani hujan hati yang enggan berhenti.

Ralat dihati sangat tidak tertahan. Apa sahaja yang aku pandang, kalau ia membawa hati mengingati kenangan, air mata akan semakin lebat berlinangan. Terpandang papan tanda ke Kebun Bunga, terpandang balai polis, terpandang feri, terpandang hp malah apa sahaja yang mengingatkan, hati rasa sangat pedih kelukaan.

Begitulah sepanjang perjalanan, tidak pernah merasa seperit ini menahan kepedihan. Luka nya dalam berbekas, entah bila akan kebah..

Bangkit untuk berhenti meminta, berdiri untuk hidup berdikari, sungguh bahagia tidak semudah kata-kata…